Mengenal Taxiway Yang ada di Bandara

Bandara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan bandara dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi keselamatan, keamanan, kelancaran, dan ketertiban arus lalu lintas pesawat udara, penumpang, kargo dan/atau pos, tempat perpindahan antarmoda transportasi serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.
Tatanan Kebandarudaraan Nasional adalah sistem kebandarudaraan secara nasional yang menggambarkan perencanaan bandar udara berdasarkan rencana tata ruang, pertumbuhan ekonomi, keunggulan komparatif wilayah, kondisi alam dan geografi, keterpaduan intra dan antarmoda transportasi, kelestarian lingkungan, keselamatan dan keaamanan penerbangan, serta keterpaduan dengan sektor pembangunan lainnya.
Definisi Taxiway
Definisi Taxiway Taxiway atau penghubung landas pacu adalah jalur tertentu di dalam bandara yang menghubungkan landas pacu (runway) dengan landas parkir (apron) di area terminal, dan sebaliknya. Taxiway terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
- Exit Taxiway: Jalur keluar dari landas pacu.
- Parallel Taxiway: Jalur sejajar dengan landas pacu.
- High-Speed Taxiway: Jalur untuk pesawat yang bergerak dengan kecepatan tinggi.
Fungsi Taxiway Sebagai jalur penghubung, taxiway dirancang untuk memastikan:
- Menghubungkan runway dengan apron dan terminal.
- Mempermudah arus lalu lintas pesawat di darat.
- Mengoptimalkan efisiensi operasional bandara.
- Menjaga keselamatan pesawat selama pergerakan di bandara.
- Kesesuaian dengan spesifikasi teknis penerbangan internasional.
Taxiway Berfungsi sebagai fasilitas penghubung, maka taxiway dalam perencanaannya harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
- Dimension (Length, Width)
Keterangan :CODE
Penggolongan Pesawat
Lebar Taxiway (m)
Jarak Bebas Minimum Dari Sisi Terluar Roda Utama Dengan Tepi Taxiway
Number
Letter
1
A
I
7,5
1,5
2
B
II
10,5
2,25
3
C
III
15a
3a
18b
4,5b
4
D
IV
18c
4,5
23d
E
V
25
4,5
F
VI
30
4,5
- Bila taxiway digunakan pesawat dengan roda dasar kurang dari 18m.
- Taxiway digunakan pesawat dengan seperempat roda dasar lebih dari 18m.
- Bila taxiway digunakan pesawat dengan roda putaran kurang dari 9m.
- Bila taxiway untuk pesawat dengan seperempat roda putaran lebih dari 9m.
- Taxiway Shoulders
Bagian dari lurus dari taxiway harus dilengkapi dengan bahu dengan luasan simetris pada setiap sisi dari taxiway jadi lebar dari keseluruhan taxiway dan bahu pada bagian lurus seperti pada table berikut:
Apabila pada taxiway dengan penggolongan pesawat III, IV, V, dan VI untuk jenis pesawat jet propelled, harus menggunakan lebar bahu.CODE
Penggolongan Pesawat
Lebar Minimum Bahu Taxiway Pada Bagian Lurus (m)
Number
Letter
1
A
I
25
2
B
II
25
3
C
III
25
4
D
IV
38
E
V
44
F
VI
60
- Taxiway Longitudinal Slope
Taxiway Longitudinal Slope mengacu pada kemiringan memanjang pada jalur taxiway di bandara. Kemiringan ini dirancang untuk memastikan aliran air yang baik dan keamanan pergerakan pesawat.
Dalam perencanaan, kemiringan maksimum yang diizinkan berbeda berdasarkan kategori pesawat, seperti berikut:CODE
Penggolongan Pesawat
Kemiringan Memanjang (%)
Perubahan Maksimum Kemiringan (%)/(m)
Jari-jari Peralihan Minimum (m)
Number
Letter
1
A
I
3
1 per 25
2500
2
B
II
3
1 per 25
2500
3
C
III
1,5
1 per 30
3000
4
D
IV
1,5
1 per 30
3000
E
V
1,5
1 per 30
3000
F
VI
1,5
1 per 30
3000
Fungsi utama dari pengaturan kemiringan memanjang adalah:
- Mencegah genangan air pada permukaan taxiway.
- Memastikan kenyamanan pergerakan pesawat saat taxiing.
- Meminimalkan potensi kerusakan struktural akibat beban pesawat dalam waktu lama.
Kemiringan yang tidak sesuai dapat mempengaruhi keselamatan operasional dan meningkatkan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, standar ini dipatuhi secara ketat dalam pembangunan dan pemeliharaan bandara.
- Transverse Slope
Kemiringan melintang taxiway harus cukup memadai untuk mencegah penambahan air dan tidak kurang dari 1%, nilai maksimumnya adalah:
Maksimum miring kebawah adalah 5% untuk semua jenis pesawat, untuk bagian taxiway yang tidak diratakan adalah 5% untuk semua jenis pesawat.CODE
Penggolongan Pesawat
Penggolongan Pesawat
Number
Letter
1
A
I
2
2
B
II
2
3
C
III
1.5
4
D
IV
1.5
E
V
1.5
F
VI
1.5
- Taxiway Surface
Taxiway Surface mengacu pada lapisan permukaan taxiway yang harus memenuhi standar tertentu untuk mendukung operasional pesawat secara aman, nyaman dan efisien. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai Taxiway Surface:- Kualitas Permukaan
Permukaan taxiway harus memiliki kekuatan yang setara dengan runway untuk menahan beban pesawat besar secara terus-menerus. Material yang digunakan biasanya adalah aspal atau beton berkualitas tinggi. - Keseragaman dan Ketahanan
Permukaan harus seragam, tanpa retakan atau lubang, untuk mencegah kerusakan pada roda pesawat. Ketahanan terhadap kondisi cuaca ekstrem, seperti hujan deras atau panas tinggi, juga menjadi keharusan. - Tekstur Permukaan
Tekstur permukaan dirancang untuk memberikan traksi yang cukup bagi roda pesawat, terutama saat taxiing di kondisi basah. Ini membantu mencegah tergelincirnya pesawat. - Perawatan dan Pemeliharaan
Perawatan berkala diperlukan untuk memastikan kondisi permukaan tetap optimal. Inspeksi dilakukan untuk mendeteksi kerusakan kecil sebelum berkembang menjadi masalah besar.
- Kualitas Permukaan
- Taxiway Streght
Taxiway Strength mengacu pada kemampuan permukaan taxiway untuk menahan beban pesawat secara terus-menerus. Beberapa poin penting terkait kekuatan taxiway meliputi:- Kapasitas Beban (Load-Bearing Capacity)
Taxiway harus dirancang untuk menahan bobot maksimum pesawat yang melewatinya. Nilai kekuatan biasanya dinyatakan dalam PCN (Pavement Classification Number), yang mencocokkan kategori pesawat dengan ACN (Aircraft Classification Number). - Kesetaraan dengan Runway
Kekuatan minimum taxiway harus sama dengan runway untuk memastikan integritas struktural saat mendukung pesawat besar, seperti jet berbadan lebar. - Ketahanan Terhadap Tekanan Roda
Lapisan permukaan harus mampu mendistribusikan tekanan dari roda pesawat secara merata, mencegah retakan atau deformasi. - Perawatan Rutin
Inspeksi dan pemeliharaan dilakukan secara berkala untuk memastikan kekuatan permukaan tetap optimal dan menghindari penurunan kualitas yang dapat menyebabkan risiko operasional.
- Kapasitas Beban (Load-Bearing Capacity)
- Taxiway Sight Distance
Jarak pandang dari titik dengan ketinggian (h) 1,5m sampai 2m diatas taxiway harus dapat melihat permukaan pesawat sampai jarak (d) minimum dari titik tersebut;CODE
Penggolongan Pesawat
Jrak Pandang Dari Titik Tengah (m)
Number
Letter
1
A
I
1.5
2
B
II
2
3
C
III
3
4
D
IV
3
E
V
3
F
VI
3
- Taxiway Minimum Separation Distance
Pemisahan jarak minimum antara garis tengah taxiway sampai parkir taxiway dengan:- Garis runway
- Garis tengah runway
- Gedung, bangunan, kendaraan, dinding, tanaman, peralatan, tempat pesawat.
- Rapid Exit Taxiway
Jari-jari minimum taxiway seperti pada tabel:CODE
Penggolongan Pesawat
Kecepatan Pesawat Dalam Keadaan Basah
Jari-jari Maksimum bolokan Jalan Pesawat (m)
Sudut Potong Antara Rapit Exit Taxiway Denngan Runway (<)
Number
Letter
1
A
I
65
275
30
2
B
II
65
275
30
3
C
III
93
550
30
4
D
IV
93
550
30
E
V
93
550
30
F
VI
93
550
30
- Taxiway Curves
Curve taxiway harus memenuhi radius minimum seperti pada tabel:Taxiway Design Speed (km/h)
Radius of Curve (m)
20
24
30
54
40
96
50
150
60
216
70
294
80
384
90
486
100
600
- Fillet
Dimensi fillet minimum seperti pada table:CODE
Penggolongan Pesawat
Putaran Taxiway (R) (m)
Panjang Dari Peralihan ke Fillet (L)
Jari-jari Fillet Untuk Jugmental Oveerstering Symetrical Widdening (F) (m)
Jari-jari Fillet Untuk Jugmental Oveerstering One Side Widdening (F)
Jari-jari Fillet Untuk Tracking Centre Line (F)
Numbe r
Letter
1
A
I
22,5
15
18,75
18,75
18
2
B
II
22,5
15
17,75
17,75
16,5
3
C
III
30
45
20,4
18
16,6
4
D
IV
45
75
31,5 – 33
29 – 30
25
E
V
45
75
31,5 – 33
29 – 30
25
F
VI
45
75
31,5 – 33
29 – 30
25
- Exit Taxiway
Lokasi jalan keluar pesawat pada jarak 450–650 m ambang landasan. - Taxiway Strips
Taxiway strip adalah jalur lrus yang dibuat setelah belokan sehingga pesawat dapat berhenti penuh sebelum melalui persmpangan dengan pesawat lain. - Taxiway Marking
Disesuaikan dengan SKEP DIRJEN No. SKEP/11/1/2001 dan/atau peraturan yang lain yang mengatur tentang standar marka dan rambu pada daerah pergerakan pesawat udara di Bandar udara, meliputi:Taxiway centre line marking- Runway holding position marking
- Taxiway edge marking
- Taxiway shoulder marking
- Intermediate holding position marking
- Exit guide line marking
- Road holding position marking.
Kesimpulan
Taxiway adalah bagian vital dari infrastruktur bandara yang berfungsi menghubungkan runway dengan apron dan area terminal.
Dengan perencanaan yang sesuai standar internasional, taxiway mendukung efisiensi, keselamatan, dan kelancaran operasional penerbangan.
Setiap elemen desain taxiway, mulai dari dimensi, kekuatan, hingga marka dan rambu, berperan penting dalam menjaga keamanan dan kenyamanan penerbangan.
Pengetahuan tentang taxiway membantu kita memahami pentingnya elemen ini dalam mendukung aktivitas penerbangan.
Semoga informasi ini bermanfaat, memberikan wawasan baru, dan mendukung pengembangan kebandarudaraan yang lebih baik di masa depan.